Anugerah Untuk Utsman bin Affan
Ruqayyah lahir sesudah kakaknya, Zainab. Ia dipinang oleh ‘Utbah bin Abu
Lahab. Abu Lahab terkenal sebagai tokoh yang sangat membenci Nabi
Muhammad SAW. Tak lama setelah pernikahan itu, Rasulullah SAW menerima
wahyu.
Melihat sikap Abu Lahab yang terus memusuhi Islam, pernikahan mereka
disudahi. Ruqayyah kemudian menikah lagi dengan Utsman bin Affan. Selang
beberapa waktu setelah menikah, keduanya bersama rombongan hijrah ke
Habasyah (Ethiopia) demi menghindari fitnah dan menyelamatkan agamanya.
Utsman bin Affan beserta rombongan kembali lagi ke Mekkah. Kedatangan
Ruqayyah disambut kesedihan, sebab Ibunya telah wafat. Berikutnya
Ruqayyah dan suaminya bersama kaum muslimin pindah dari Mekkah ke
Madinah. Selama hijrah, Ruqayyah tidak menemukan kesulitan-kesulitan. Ia
selalu setia mendampingi dan mendukung perjuangan suaminya. Setelah
tinggal di Madinah, Ruqayyah terserang penyakit demam hingga akhirnya
meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW tidak mengetahui menjelang
meninggalnya, sebab beliau sedang terlibat dalam Perang Badar.
Ruqayyah telah menikah dengan
Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hat itu sangat
tidak disukai oleh Khadijah ra.. Karena ia telah mengenal perilaku ibu
Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb, yang terkenal berperangai buruk dan
jahat. ta khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu
mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi
Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah SAW. dan
Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi
Nabi SAW. dan para sahabat ra.. Begitu pufa istrinya, Ummu Jamil yang
senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah SAW. dan memfitnahnya. Atas
perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah
SAW., maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, 'Maka celakalah kedu,7
tangan Abu lahab, (Al lahab: 1) Setelah ayat ini turun, maka Abu lahab
berkata kepada kedua orang putranya, Utbah dan Utaibah, 'Kepalaku tidak
haial bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan Putri Muhammad.' Atas
perintah bapaknya itu, maka Utbah mericeraikan istrinya tanpa alasan.
Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah dinikahkan oleh
Rasulullah SAW. dengan Utsman bin Affan ra.
Hati
Ruqayyah pun berseri-seri dengan pernikahannya ini. Karena Utsman
adalah seorang Muslim yang beriman teguh, berbudi luhur, tampan, kaya
raya, dan dari golongan bangsawan Quraisy. Setelah pernikahan itu,
penderitaan kaum muslimin bertambah berat, dengan tekanan dan penindasan
dari kafirin Quraisy. Ketika semakin hari penderitaan kaum muslimin,
termasuk keluarga Rasulutlah SAW. bertambah berat, maka dengan berat
hati Nabi SAW. mengijinkan Utsman beserta keluarganya dan beberapa
muslim lainnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Ketika itu Rasulullah
SAW. bersabda, 'Pergilah ke negeri Habasyah, karena di sana ada seorang
raja yang terkenal baik budinya, tidak suka menganiaya siapapun, Di
sana adalah bumi yang melindungi kebenaran. Pergilah kalian ke sana.
Sehingga Allah akan membebaskan kalian dari penderitaan ini.'
Maka
berangkatlah satu kafilah untuk berhijrah dengan diketuai oleh Utsman
bin Affan ra. Rasulullah SAW. bersabda tentang mereka, Mereka adalah
orang yang pertama kali hijrah karena Allah setelah Nabi Luth as.'
Setibanya di Habasyah mereka memperoleh perlakuan yang sangat baik dari
Raja Habasyah. Mereka hidup tenang dan tenteram, hingga datanglah berita
bahwa keadaan kaum muslimin di Mekkah telah aman. Mendengar berita
tersebut, disertai kerinduan kepada kampung halaman, maka Utsman
memutuskan bahwa kafilah muslimin yang dipimpimnya itu akan kembali lagi
ke kampung halamannya di Mekkah. Mereka pun kembali. Namun apa yang
dijumpai adalah berbeda dengan apa yang mereka dengar ketika di
Habasyah. Pada masa itu, mereka mendapati keadaan kaum muslimin yang
mendapatkan penderitaan lebih parah lagi. Pembantaian dan penyiksaan
atas kaum muslimin semakin meningkat. Sehingga rombongan ini tidak
berani memasuki Mekkah pada siang hari. Ketika malam telah menyelimuti
kota Mekkah, barulah mereka mengunjungi rumah masingmasing yang dirasa
aman. Ruqayyah pun masuk ke rumahnya, melepas rindu terhadap orang tua
dan saudara-saudaranya.
Namun
ketika matanya beredar ke sekeliling rumah, ia tidak menjumpai satu
sosok manusia yang sangat ia rindukan. la bertanya, 'Mana ibu?..... mana
ibu?....' Saudara-saudaranya terdiam tidak menjawab. Maka Ruqayyah pun
sadar, orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu telah tiada.
Ruqayyah menangis. Hatinya sangat bergetar, bumi pun rasanya berputar
atas kepergiannya. Penderitaan hatinya, ternyata tidak berhenti sampai
di situ. Tidak lama berselang, anak lelaki satu-satunya, yaitu Abdullah
yang lahir ketika hijrah pertama, telah meninggal dunia pula. Padahal
nama Abdullah adalah kunyah bagi Utsman ra., yaitu Abu Abdullah.
Abdullah masih berusia dua tahun, ketika seekor ayam jantan mematuk
mukanya sehingga mukanya bengkak, maka Allah mencabut nyawanya. Ruqayyah
tidak mempunyai anak lagi setelah itu.
Dia
hijrah ke Madinah setelah Rasulullah SAWj. hijrah. Ketika Rasulullah
SAW. bersiap-siap untuk perang Badar, Ruqayyah jatuh sakit, sehingga
Rasulullah SAW. menyuruh Utsman bin Affan agar tetap tinggal di Madinah
untuk merawatnya. Namun maut telah menjemput Ruqayyah ketika Rasulullah
SAW. masih berada di medan Badar pada bulan Ramadhan. Kemudian berita
wafatnya ini dikabarkan oleh Zaid bin Haritsah ke Badar. Dan kemenangan
kaum muslimin yang dibawa oleh Rasulullah SAW. beserta pasukannya dari
Badar, ketika masuk ke kota Madinah, telah disambut dengan berita
penguburan Ruqayyah ra. Pada saat wafatnya Ruqayyah, Rasulullah SAW.
berkata, Bergabunglah dengan pendahulu kita, Utsman bin Maz'un.'
Para
wanita menangisi kepergian Ruqayyah. Sehingga Umar bin Khattab ra.
datang kepada para wanita itu dan memukuli mereka dengan cambuknya agar
mereka tidak keterlaluan dalam menangisi jenazah Ruqayyah. Akan tetapi
Rasulullah SAW. menahan tangan Umar ra. dan berkata, 'Biarkaniah mereka
menangis, ya Umar. Tetapi hati-hatilah dengan bisikan syaitan. Yang
datang dari hati dan mata adalah dari Allah dan merupakan rahmat. Yang
datang dari tangan dan lidah adalah dari syaitan.'
Sejumlah doa, semoga Allah SWT mengabulkan, antara lain mempercepat kebangkitan kaum Muslim, memberi kaum Muslim tempat yang mulia diakhirat - terutama mempertemukan kita di surga dengan Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.
BalasHapusAsyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
1. Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
2. Allaahumma shali wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
3. Allaahumma shali wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamillaahi wa ifdhaalih.
4. Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.
5. Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
6. Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na'uudzubika min suu ul khaatimah.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu akhir yang baik dan berlindung dari akhir yang buruk.
7. Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
8. Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai - Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan - Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu'alihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
9. Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.
10. Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar
Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka.
11. Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalaam.
Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.
12. Subhana rabbika rabbil 'izzati, 'amma yasifuuna wa salamun 'alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil 'alamiin.
Aamiin yaa Allaah, yaa rabbal ‘aalamiin.
Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Indonesia