Perang badar al kubra adalah peristiwa sejarah penting yang pernah diungkapkan didalam alquran didalam surat al Anfal, seperti yang pernah diungkapkan oleh seorang sahabat nabi Ubadah bin as shamid ;” Perang Badar merupakan ungkapan keimanan yang murni dan jelas dengan kejadian-kejadian yang terjadi didalamnya perang tersebut merupakan rahasia ilahi yang terungkap terurai untuk hamba-hamba allah yang beriman kepada Nya, menjadikan mungkin sesuatu yang tidak mungkin, menjadikan besar sesuatu yang kecil dalam prespektif manusia biasa, membedakan kekuatan yang dating dari langit dan dari bumi”. Ini merupakan janji Allah untuk para sahabat yang memiliki keimaman yang teguh dan kuat dan Dia lah Yang mengetahui akibat dari segala sesuatu, Allah berfirman :
كَمَا أَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِن بَيْتِكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ
فَرِيقاً مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ لَكَارِهُونَ{5} يُجَادِلُونَكَ فِي
الْحَقِّ بَعْدَ مَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى الْمَوْتِ
وَهُمْ يَنظُرُونَ{6} وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتِيْنِ
أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ
لَكُمْ وَيُرِيدُ اللّهُ أَن يُحِقَّ الحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ
دَابِرَ الْكَافِرِينَ{7} لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ
كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ{8} إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ
لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُرْدِفِينَ{9}
وَمَا جَعَلَهُ اللّهُ إِلاَّ بُشْرَى وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ
وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِندِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ
حَكِيمٌ{10} إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ
عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ
رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ
الأَقْدَامَ{11} إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلآئِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ
فَثَبِّتُواْ الَّذِينَ آمَنُواْ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ
كَفَرُواْ الرَّعْبَ فَاضْرِبُواْ فَوْقَ الأَعْنَاقِ وَاضْرِبُواْ
مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ{12} ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَآقُّواْ اللّهَ
وَرَسُولَهُ وَمَن يُشَاقِقِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ{13} ذَلِكُمْ فَذُوقُوهُ وَأَنَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابَ
النَّارِ{14}
Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran ,
padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak
menyukainya, mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa
mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang
mereka melihat (sebab-sebab kematian itu). Dan (ingatlah), ketika Allah
menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu
hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak
mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki
untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan
orang-orang kafir, agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan
membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa
(musyrik) itu tidak menyukainya. Ingatlah), ketika kamu memohon
pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya
Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat
yang datang berturut-turut”.Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala
bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi
tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Ingatlah), ketika
Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya,
dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu
dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan
dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu) .
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat :
“Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang
yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam
hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah
tiap-tiap ujung jari mereka . Ketentuan) yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa
menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras
siksaan-Nya. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka
rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada
(lagi) azab neraka.[i]Kejadian-kejadian penting didalam perang badar;
Setelah Allah memenangkan pihak kaum muslimin didalam perang badar, Allah subhanahu wataala mengembalikan dan memberikan ghanimah( harta rampasan perang) kepada nabi Nya dan dibagikan secara merata kepada para sahabatnya setelah diambil hak allah dan RasulNya, setiap mereka telah rela apa yang telah mereka dapatkan didalam jiwa mereka ada keikhlasan yang kuat yang menjadikan mereka tidak saling berebut al ghanimah. Apa yang sebetulnya mereka inginkan dari jihad dijalan Allah? Meskipun ada diantara mereka yang benci dengan peperangan tersebut ketika nabi memerintahkan mereka untuk mengahadang kafilah dagang quraisy diantara mereka ada yang tidak relah , mereka adalah sekelompok orang-orang yang ada didalam hatinya nifak yang tersembunyi dan mereka takut akan perang seakan-akan mereka digiring kepada kematian .berikut ini adalah gambaran mereka didalam peristiwa yang telah terekam didalam sunnah nabi saw, disebutkan didalam sejarah bahwa ketika datang kafilah dagang quraisy menuju madinah maka Abu bakar dan umar bermusyawarah dengan Rasullah dan keduanya menerima usulan-usulan dari Rasullah, dan ketika al miqdad bin amr berkata kepada Rasullah : Ya Rasullah Jalankan apa yang telah menjadi perintah Allah dan kami semua akan bersamamu, dan kami tidak seperti bani Israel yang berkata kepada nabinya; pergilah engkau sendirian dan kami hanya duduk-duduk disini menunggu kabar darimu….
Ini adalah bukti dari perkataan yang ikhlas yang diucapkan oleh semua orang-orang muhajirin dan juga diulang-ulangkan perkataan ini kepada orang-orang ansar sehingga mereka semua berada dalam satu kata dan kesepakatan. Akan tetapi masih ada yang benci kepada kematian sehingga Allah menyebutkan merekan dalam ayat yang ke 5 dan ke 6. Dari kejadian ini kita menyimpulkan bahwa :
- Perang yang akan dimenangkan Allah adalah perang yang penuh dengan ikhlas, taat kepada perintah Allah dan RasulNya, tidaknya mereka mebangkang sedikitpun.
- Selalu mengutamakan musyawarah dengan pemimpin mereka dalam menentukan sesuatu.
- Jihad yang mereka lakukan dengan tujuan menghadang kafilah dagang quraisy dan Allah mengubahnya dengan peperangan.
- Jumlah mereka yang sedikit bukanlah penghalang, akan tetapi keimanan yang kuat adalah dasar dari segalanya.
- Perang yang didasari dengan tujuan yang jelas akan mendapatkan pertolongan Allah yang datang dari langit .
- Orang yang menyimpang niat yang busuk dan bersifat materi belaka akan hancur dan menyesal.
- Jihad yang benar adalah dipimpim oleh seorang pemimpin yang sah.
- Ketegaran para sahabat dalam berjihad tanpa pantang mundur karena mereka memahami lari dari musuh adalah dosa besar. (Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.)
- Kondisi perang yang salah sekarang ini telah terjadi dengan cara meletakkan bom dengan bunuh dirinya sendiri lalu dia pergi dan dinamakan itu adalah jihad di jalan Allah, naudzu billah. Ini adalah akhlaq munafik yang takut mati dan mencoreng citra Islam yang tinggi .
- Perang Badar al kubra adalah potret peperangan yang sejati antara muslim dan kafir bukan muslim dengan muslim, karena hakekat jihad itu adalah demikian.
Koreksi ulang mafhum al jihad ;
Tidak diragukan lagi jihad memiliki keutamaan dan fadhillah yang jelas seperti yang telah dijelaskan al qur’an dan assunnah;
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ
وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي
التَّوْرَاةِ وَالْأِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ
اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ
هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ( التوبة 111 )
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada
jalan Allah. lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi)
janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar.
عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه سئل أي العمل أفضل قال (
إيمان بالله ورسوله ) قيل ثم ماذا ؟ قال ( الجهاد في سبيل الله ) قيل ثم
ماذا ؟ قال ( حج مبرور ) . الصحيحين
Dari Nabi shallahu alaihi wasalam bahwasannya beliau ditanya ;
Manakah amalan yang paling mulia ? beliau menjawab ( Iman kepada Allah
dan rasulNya ) kemudian apa lagi ? ( Jihad dijalan Allah) kemudian
apalagi ( Haji yang mabrur ) al bukhari dan Muslim.Defenisi jihad ;
‘”Mengeluarkan semua usaha dan tenaga untuk jalan Allah agar mendapatkan ridha Allah “
“ Mujahid ( orang yang berjihad ) adalah orang yang memerangi jiwanya dan nafsunya didalam melaksanakan ketaatan kepada Allah “, oleh sebab itu Nabi menamakan ; Haji itu adalah jihad, Berbakti kepada kedua orang tua itu jihad, menyantuni janda dan anak yatim itu jihad dan lain sebagainya.
Ketentuan syariat tentang jihad :
I . Tidak ada jihad yang syar’i kecuali untuk menegakkan tauhid dan menengakkan kalimat tauhid
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأَرْضِ كَمَا
اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ
الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ
أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً( ، قال الشيخ السعدي في تفسيره الآية : “
“ Dan Allah subhanahu wata’la menjanjikan orang-orang yang beriman
diantara kalian dan mereka yang beramal dengan amal yang shaleh untuk
menjadikan kalian pemimpin diatas bumi ini sebagaimana Allah telah
menjadikan orang-orang sebelum kalian dan Allah akan mengukuhkan agama
kalian yang telah diridhai Allah dan akan menggantikan ketakutan kalian
dengan keamanan dan mereka menyembah Allah dan tidak berbuat syirik
kepadanya )) berkata al si’dy Mereka akan terus mendapatkan kondisi
demikian sampai terjadi hari kiamat dengan mereka mendirikan Iman dan
amal shalih dan harus mentauhidkan Allah , maka ketika mereka lalai dan
melanggar itu semua akan dikuasakan atas mereka orang-orang kafir yang
tidak beriman .II. Tidaka ada jihad kecuali dengan ijin Imam / pemimpin setempat yang sah.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِذَا كَانُوا مَعَهُ عَلَى أَمْرٍ جَامِعٍ لَمْ
يَذْهَبُوا حَتَّى يَسْتَأْذِنُوهُ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِذَا
اسْتَأْذَنُوكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَن لِّمَن شِئْتَ مِنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
|
Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mu’min ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. |
وروى الشيخان قال “مَنْ يَعْصِ الأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي ، وَإِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ ، وَيُتَّقَى بِهِ“. قال النووي (شرح مسلم:12/230)
Dan diriwayatakan oleh Bukhari dan muslim berkata nabi shallahu
alaihi wasalam : ; maka barang siapa yang bermaksiat kepada seorang
pemimpin maka dia telah bermaksiat kepada ku sesungguhnya pemimpin itu
adalah tameng yang kita berperang dibelakangnnya ( Syarah muslim nawawi
12 /230 )III. Harus ada rujukan ilmiah dalam menentukan mana jihad yang syar’I dan mana yang bid’i :
Contoh jihad yang bid’ah ;
- Menghancurkan tempat umum dengan bom bunuh diri .
- Menghalalkan darah harta kaum muslimin dengan sekedar tuduhan kafir karena tidak berhukum kepada Allah.
- Menyusun gerakan bawah tanah dengan struktur pemerintahan bawah tanah.
V. Tidak ada jihad di negri mayoritas kaum muslimin, yang ada sekarang ini adalah fitnah dan perusakan.
VI. Wajib meminta ijin kepada yang memiliki hak atas diri dia seperti orangtua, dan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar