Selasa, 05 Juni 2012

Menggapai Kebahagiaan Rumah Tangga

Keluarga Sakinah

Menggapai Kebahagiaan Rumah Tangga
يَا عَائِشَةُ ارْفُقِي فَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَرَادَ بِأَهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا دَلَّهُمْ عَلَى بَابِ الرِّفْقِ
“Wahai Aisyah! Berkasih sayanglah! Sesungguhnya Allah jika menghendaki kebaikan kepada sebuah keluarga, Allah menunjukkan mereka pada pintu kasih sayang.”(HR. Ahmad).
ثَلَاثَةٌ مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ، وَالْمَسْكَنُ الصَّالِحُ ، وَالْمَرْكَبُ الصَّالِحُ ، وَثَلَاثَةٌ مِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ السُّوءُ ، وَالْمَسْكَنُ السُّوءُ ، وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ
“Di antara tanda kebahagiaan anak Adam ada tiga, celakanya pun ada tiga. Kebahagiaan manusia ialah beristrikan wanita salihah, bertempat tinggal di rumah yang baik dan memiliki kendaraan yang baik. Celakanya manusia adalah istri yang jahat, rumah yang buruk dan kendaraan yang jelek.”(HR. Ahmad).
Tidak disangkal lagi bahwa rumah tangga yang berbahagia adalah bagian dari harapan utama banyak orang, khususnya kaum muslimin. Sebagaimana pesan Nabi SAW. di atas, bahwa di antara tanda kebahagiaan seorang suami adalah jika mendapatkan istri yang solehah. Dan celakanya seorang suami adalah ketika mendapatkan istri yang jahat.
Tentu saja kebahagiaan rumah tangga tidak muncul secara otomatis. Harus ada ikhtiar yang harus diupayakan oleh seorang muslim dan muslimah agar memperoleh kebahagiaan tersebut. Ada beberapa pijakan yang harus dimiliki muslim dan muslimah agar mendapatkan kebahagiaan dalam berumah tangga, yaitu:
Membangunnya pada landasan akidah
Yang paling awal harus dilakukan seorang pria adalah mencari calon istri yang taat kepada Allah SWT. Ketaatan dan kesalehan adalah prioritas utama yang harus didahulukan seorang pria saat akan membangun rumah tangganya. Sabda Nabi saw.:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka nikahilah yang memiliki agama, niscara selamat dirimu.”(HR. Bukhari).
Demikian pula seorang muslimah pun harus memilih calon suami yang memiliki dien yang baik. Apalagi suami adalah imam dalam rumah tangga dan menjadi kepala pendidikan pertama bagi anak-anak mereka kelak. Bila suami tidak memiliki komitmen ketaatan pada Allah, maka arah rumah tangga bukan meniti ridlo Allah.
Karena itu bangunan rumah tangga harus diletakkan di atas pondasi akidah. Keyakinan bahwa keluarga adalah ladang amal soleh dan bukan sekedar untuk mendapatkan kebahagiaan jasmani. Ikatan cinta yang dibangun bukan sekedar sehidup semati, tapi hingga di akhirat kelak. Bersama masuk jannah yang dijanjikan Allah Ta’ala.
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ
“Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan.”(QS. az-Zukhruf: 70).
Syariat sebagai pedoman rumah tangga
Kebahagiaan tidak mungkin dicapai tanpa syariat sebagai pedoman dalam berkeluarga. Hal itu dikarenakan syariat telah memberikan pedoman hak dan kewajiban semua anggota keluarga; suami serta istri, orang tua pada anak, dan anak pada orang tua, bahkan dalam hubungan silaturahim. Misalnya, Islam mengajarkan pentingnya suami menghargai istri. Sabda Nabi saw.:
لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang pria beriman membenci wanita beriman, jika ia tidak suka suatu perbuatannya, pasti ada juga perbuatan lain yang menyenangkannya.”(hr. Muslim)
Syara’ pun menetapkan seorang suami wajib memberikan nafkah sebaik-baiknya kepada anggota keluarganya. Memberinya tempat tinggal, makanan dan pakaian dengan cara yang ma’ruf.
Menghiasi keluarga dengan nafsiyyah Islamiyyah
Sebuah keluarga tidak akan mencapai keharmonisan tanpa penguatan atas jiwa dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adanya taqarrub kepada Allah akan memberikan quwwatur ruhiyyah kepada keluarga dalam mengarungi medan kehidupan.
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى ثُمَّ أَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ وَرَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ ثُمَّ أَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun di malam hari untuk shalat kemudian ia membangunkan istrinya sehingga ia sholat, maka jika ia tidur suaminya memercikkan air pada wajahnya, dan semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun malam lalu shalat, kemudian ia membangunkan suaminya sehingga ia shalat, dan jika suaminya mengabaikannya, istrinya memercikkan air pada wajahnya.”(HR. Nasa’iy).
Kerusakan keluarga yang hari ini terjadi berupa broken home, perselingkuhan, maraknya perceraian, karena rumah tangga tidak dilandasi pada akidah Islam dan pedoman syariat. Di mana suami tidak menghargai istri, dan istri membangkang dari ketaatan terhadap suaminya. Sementara anak tidak diberikan haknya dalam kasih sayang dan pendidikan. Bila keluarga muslim ingin meraih sakinah, mawaddah dan rahmah, maka hanya kembali pada Islam itu semua akan dapat diraih.
Naskah kultum dari Arif BI
Dipublikasikan oleh YGNI
Bogor, 2 Maret 2012 M / 09 Rabi’ul Akhir 1433 H
Abu Mufid

1 komentar:

  1. DOA DIMUDAHKAN MENDAPATKAN JODOH, KABULKANLAH YAA ALLAAH BAGI YANG BELUM / TIDAK PUNYA JODOH.

    PEMBUKA :

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘alamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-awwaliin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-aakhirin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fin-nabiyyiin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-mursaliin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil mala-il a’laa ilaa yaumid-diin. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin.

    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang kemudian. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para nabi. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para rasul. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para arwah hingga hari kemudian, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.

    1.Doa mendapatkan jodoh :

    “Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiena imaamaa.”

    Artinya :

    “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [2] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa.” (QS 25:74)

    2.Do’a agar dimudahkan dalam mendapatkan jodoh :

    “RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN”.

    Artinya :

    “Ya Allah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik2nya dzat yang mewarisi”.

    3. Doa bagi lelaki yang berharap jodoh :

    “RABBI HABLII MILLADUNKA ZAUJATAN THAYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHAAHIBATAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIRAH”.

    Artinya :

    “Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat”.

    4. Doa bagi wanita yang berharap jodoh :

    “RABBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THAYYIBAN WAYAKUUNA SHAAHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIRAH”.

    Artinya :

    “Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat”.

    PENUTUP :

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar

    Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalaam.

    Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.

    18. Subhana rabbika rabbil 'izzati, 'amma yasifuuna wa salamun 'alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil 'alamiin.

    Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.


    Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

    BalasHapus